Indonesia Indonesia

Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pengembangan kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu dengan menggunakan model make a match. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII  SMP Negeri 1 Situraja. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII-G dengan jumlah siswa 25 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-H dengan jumlah siswa 23 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk soal uraian dan angket yang digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran make a match. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang signifikan antara siswa yang yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa sikap siswa positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match.